Menarik Untuk Di Pelajari, Inilah Asal Usul Gado – Gado!
Siapa yang tidak tahu makanan lezat yang terdiri atas sayuran, tahu, dan baccarat online uang asli tempe yang dicampur dengan bumbu kacang. Gado-gado merupakan makanan khas Betawi yang sudah mendunia, dan hampir dengan mudah ditemui di mana pun. Tapi, sudah tahukah kamu sejarah di balik sepiring gado-gado yang lengkap ditemani oleh kerupuk?
Sekilas gado-gado memang mirip dengan hidangan asal luar negeri, yaitu salad. Campuran dari berbagai jenis sayuran dalam satu piring. Bedanya, salad biasanya menggunakan olive oil atau mayonaise sebagai tambahan rasa, sedangkan makanan ini menggunakan bumbu kacang yang sangat kaya rasa.
Gado-gado sendiri sering disamakan dengan lotek atau pecel. Ini karena semua makanan tersebut sama-sama menggunakan sayuran yang dibalur bumbu kacang.
Nama gado-gado sendiri bukan berasal dari bahasa Indonesia yang baku. Jika kamu mencari di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak akan menemukan arti dari kata ‘gado’. Konon katanya, asal mula nama gado-gado berasal dari kata ‘digado’, yang dalam arti bahasa Betawi-nya adalah ‘dimakan langsung tanpa nasi’. Hal ini selaras dengan cara memakan kuliner yang satu ini biasanya dimakan langsung tanpa menggunakan nasi, tapi dengan lontong.
Sebenarnya, tidak asal-usul yang jelas tentang makanan ini. Ada yang mengatakan bahwa gado-gado memang makanan khas Betawi. Namun, juga ada yang bilang bahwa makanan ini merupakan modifikasi dari bentuk pecel dari Jawa yang bercampur dengan budaya Tionghoa. Namun, faktanya dari dulu kuliner ini merupakan makanan favorit orang Belanda.
Kepopuleran Gado – Gado
Menurut https://www.beritague.com/ Popularitas gado-gado terbukti masih eksis hingga saat ini. Padahal diketahui, gado-gado sudah ada sejak 1950-an. Kamu pun bisa menemukannya hampir di seluruh sudut, mulai dari yang gerobakan sampai restoran ternama.
Terkait gado-gado berasal dari mana, ada banyak versinya, mulai versi imigran Tionghoa hingga masyarakat Betawi. Ada pula yang menyebut gado-gado berasal dari orang Tugu, keturunan Portugis, yang pada abad 17 dibawa ke Indonesia oleh Belanda untuk dijadikan budak.
Selain itu, ada versi yang menyebut bahwa gado-gado berasal dari masyarakat Tionghoa yang tinggal di Betawi. Kala itu, penduduk Tionghoa-Betawi menggemari hidangan pecel khas Jawa. Inilah yang menginspirasi mereka untuk mencipatkan sajian serupa, tapi disesuaikan dengan selera.
Istilah gado-gado konon berasal dari bahasa Portugis, ‘gadu’ yang bermakna makanan yang dicampur-campur. Sementara, versi lain menyebut bahwa kata gado-gado berasal dari bahasa Indonesia ‘digado’ yang berarti makan tanpa nasi.
Jika Anda berkunjung ke Kampung Tugu, Cilincing, Jakarta Utara, yang jadi pemukiman keturunan Portugis, jangan lupa mencicipi gado-gado. Gado-gado Kampung Tugu punya ciri khasnya sendiri dengan bumbu kacang yang disiram ke atas sayuran.
Gado-gado telah menjadi makanan favorit banyak orang. Pesepakcbola legendaris asal Nigeria, Augustine Azuka Okocha, jatuh hati dengan salad tradisional Indonesia ini saat mencicipinya di Jakarta beberapa tahun lalu.